Jika mengacu pada data LSI / Lingkaran Survay Indonesia dan berpegang pada undang-undang pemilu 2009 pasangan capres dan cawapres yang diajukan parpol dengan suara nasional 25 persen dan perleh kursi DPR 20 persen, maka hanya Golkar, PDIP dan Demokrat yang bisa mengajukan capres pada Pilpres 2014 yang mana Partai Golkar (20,4 persen), PDIP (18,7 persen), dan dan Partai Demokrat (PD) sebesar 9,8 persen
Selanjutnya diikuti oleh Gerindra (6,6 %), Partai Amanat Nasional (5,2 %), PPP (4,6 %), Partai Kebangkitan Bangsa (4,6 %), PKS (4,4 %), Hanura (3,4 %), Nasdem (2,0 %), PBB (0,6 %), PKPI (0,3 %) dan yang belum menentuan (19,4 %).
Dengan banyaknya calon presiden yang beredar potensi suara partai papan tengah ini jika mampu berkoalaisi bisa menghasilkan 1 pasang capres cawapres lagi. jadi pertarungan pilpres 2014 kemungkinan besar diikuti oleh 4 pasangan calon.
Tanpa melihat peluang capres yang di usung partai lain. Kemungkinan besar peluang capres yang diajukan PDI-P yang mungkin masih masuk 2 besar pada pemilu legislatif / pileg 2014 nanti ada 2 komposisi yang paling mungkin diajukan.
Pertama jika suara pileg sangat mumpuni, bisa diatas 20% kemungkinan ibu Megawati Sukarnoputri akan maju lagi sebagai calon presiden 2014 dari PDI-P disandingkan dengan bapak Jokowi sebagai cawapresnya.
Ibu mega cukup percaya diri untuk maju setelah 2 priode dikalahkan terus oleh "strategi jitu" SBY dalam pilpres 2004 dan 2009 oleh rival terberatnya SBY sudah tidak (mungkin) lagi maju pada Pilpres 2014 nanti, sementara Megawati belum merasa cukup memerintah negara ini yang hampir 3 tahunan itupun menggantikan alm KH Abdulrahman Wahid / Gusdur yang mengundurkan diri ditengah jalan masa pemerintahannya.
Namun melihat peta yang ada saat ini peluang raihan suara partai berlambang moncong putih ini agak sulit menembus diatas 20%, ini dikarenakan banyaknya pemain baru partai politik yang berbasis nasionalis pada 2014 nanti, seperti Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia dengan warna merahnya besutan mantan Gubernur DKI Jakarta 2 priode, Bapak Sutiyoso, partai Nasdem yang kadernya mayoritas masih orang-orang yang kecewa pada partai politik Golkar dan Gerindra dengan prabowo-nya yang elektabilitasnya naik dari waktu kewaktu
Beratnya tantangan politik 2014 nanti beserta kekecewaan pada partai politik saat ini sudah sangat tinggi, karena kader yang dihasilkan parpol rendah kwalitas baik dari ilmu maupun moral. Berpa banyak kader yang duduk baik di lebislatif ataupun eksekutif dirasa sebagian besar masyarakat tidak kompeten, belum lagi banyaknya yang tersangkut korupsi mulai dari bupati, walikota, gubernur dan mentri yang masih aktif sedang diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
Kedua jika suara pileg 2014 nanti dibawah angka 20% PDI-P juga ingin mengamankan tiket RI 1 yang sudah lama tidak lepas dari gemgaman tangan. Tentunya dengan mengajukan calon PDI-P yang paling rasional dan layak saat ini yaitu gubernur DKI Jakarta, Joko widodo
Cara ini cukup ampuh dan dirasa aman tentunya PDI-P menggandeng cawapres dari partai besar juga, supaya roda pemerintahan bisa diamankan mulai dari kebijakan di dewan perwakilan rakyat sampai eksekusinya dilapangan oleh eksekutif dan jajarannya
jadi sangat berat peluang Jokowi menjadi presiden RI tahun 2014 jika ibu Megawati masih berkeinginan untuk tetap ingin (kembali) memimpin republik ini. Opini Indonesia lebih senang memberikan tongkat komando gerbong bangsa ini pada yang lebih muda, belum tercemar oleh virus korupsi dan tidak terlibat dalam politik sandera menyandera, dan tulus bekerja untuk bangsa ini.
Yang paling Opini Indonesia ridukan adalah pemimpin yang jujur, katakanlah keadaan bangsa ini apa adanya kepada rakyat Indonesia, kalaupun kita harus menderita untuk 5 tahun kedepan lagi, tapi dasar-dasar menjadi lebih baik sudah kita tanamkan. Ibarat meminum obat antibiotik yang membuat badan kita lemas sementara namun beberapa hari kedepan tubuh kita jadi sembuh seperti sedia kala
jangan seperti pemimpin sebelumnya yang menaikan tarif listrik, tarif tol, BBM serta harga sembako yang membuat rakyat menjerit namun tidak memastikan untuk beberaapa waktu kedepan apalagi selamanya akan membuat kita akan menikmati hasil yang lebih baik. Semoga saja beratnya peluang Jokowi menjadi Presiden RI 2014 bisa dibca oleh Ibu Mega, paling tidak team pemenangan Capres PDI-P. Amin
Note : Gambar by Google
Tanpa melihat peluang capres yang di usung partai lain. Kemungkinan besar peluang capres yang diajukan PDI-P yang mungkin masih masuk 2 besar pada pemilu legislatif / pileg 2014 nanti ada 2 komposisi yang paling mungkin diajukan.
Pertama jika suara pileg sangat mumpuni, bisa diatas 20% kemungkinan ibu Megawati Sukarnoputri akan maju lagi sebagai calon presiden 2014 dari PDI-P disandingkan dengan bapak Jokowi sebagai cawapresnya.
Ibu mega cukup percaya diri untuk maju setelah 2 priode dikalahkan terus oleh "strategi jitu" SBY dalam pilpres 2004 dan 2009 oleh rival terberatnya SBY sudah tidak (mungkin) lagi maju pada Pilpres 2014 nanti, sementara Megawati belum merasa cukup memerintah negara ini yang hampir 3 tahunan itupun menggantikan alm KH Abdulrahman Wahid / Gusdur yang mengundurkan diri ditengah jalan masa pemerintahannya.
Namun melihat peta yang ada saat ini peluang raihan suara partai berlambang moncong putih ini agak sulit menembus diatas 20%, ini dikarenakan banyaknya pemain baru partai politik yang berbasis nasionalis pada 2014 nanti, seperti Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia dengan warna merahnya besutan mantan Gubernur DKI Jakarta 2 priode, Bapak Sutiyoso, partai Nasdem yang kadernya mayoritas masih orang-orang yang kecewa pada partai politik Golkar dan Gerindra dengan prabowo-nya yang elektabilitasnya naik dari waktu kewaktu
Beratnya tantangan politik 2014 nanti beserta kekecewaan pada partai politik saat ini sudah sangat tinggi, karena kader yang dihasilkan parpol rendah kwalitas baik dari ilmu maupun moral. Berpa banyak kader yang duduk baik di lebislatif ataupun eksekutif dirasa sebagian besar masyarakat tidak kompeten, belum lagi banyaknya yang tersangkut korupsi mulai dari bupati, walikota, gubernur dan mentri yang masih aktif sedang diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
Kedua jika suara pileg 2014 nanti dibawah angka 20% PDI-P juga ingin mengamankan tiket RI 1 yang sudah lama tidak lepas dari gemgaman tangan. Tentunya dengan mengajukan calon PDI-P yang paling rasional dan layak saat ini yaitu gubernur DKI Jakarta, Joko widodo
Cara ini cukup ampuh dan dirasa aman tentunya PDI-P menggandeng cawapres dari partai besar juga, supaya roda pemerintahan bisa diamankan mulai dari kebijakan di dewan perwakilan rakyat sampai eksekusinya dilapangan oleh eksekutif dan jajarannya
jadi sangat berat peluang Jokowi menjadi presiden RI tahun 2014 jika ibu Megawati masih berkeinginan untuk tetap ingin (kembali) memimpin republik ini. Opini Indonesia lebih senang memberikan tongkat komando gerbong bangsa ini pada yang lebih muda, belum tercemar oleh virus korupsi dan tidak terlibat dalam politik sandera menyandera, dan tulus bekerja untuk bangsa ini.
Yang paling Opini Indonesia ridukan adalah pemimpin yang jujur, katakanlah keadaan bangsa ini apa adanya kepada rakyat Indonesia, kalaupun kita harus menderita untuk 5 tahun kedepan lagi, tapi dasar-dasar menjadi lebih baik sudah kita tanamkan. Ibarat meminum obat antibiotik yang membuat badan kita lemas sementara namun beberapa hari kedepan tubuh kita jadi sembuh seperti sedia kala
jangan seperti pemimpin sebelumnya yang menaikan tarif listrik, tarif tol, BBM serta harga sembako yang membuat rakyat menjerit namun tidak memastikan untuk beberaapa waktu kedepan apalagi selamanya akan membuat kita akan menikmati hasil yang lebih baik. Semoga saja beratnya peluang Jokowi menjadi Presiden RI 2014 bisa dibca oleh Ibu Mega, paling tidak team pemenangan Capres PDI-P. Amin
Note : Gambar by Google
No comments:
Post a Comment
Semua perbedaan pendapat sangat dihargai di Blog Opini Indonesia, pastinya yang terbaik untuk membangun bangsa ini. Salam Blogger Indonesia