Mencari titik keseimbangan sendiri

Mencari titik keseimbangan sendiri, Opini Indonesia
Banyak rakyat yang menolak kenaikan BBM yang dinaikkan oleh pemerintahan Jokowi - JK yang dilakukan belum sebulan memerintah sebagai presiden dan wakil presiden RI ke 7. Apa yang harus rakyat lakukan terhadap kebijakan yang akan berdampak hingga pertengahan 2015 nanti ?

Kenaikan BBM bukanlah barang baru yang dilakukan setiap penguasa di republik ini, yang perlu kita lakukan hanyalah mengawal janji-janji yang diberikan akan direalisasikan atau hanya sekedar retorika seperti pemimpin sebelumnya.

Dasar pemikiran Joko Widodo dan Jusuf Kalla menaikan BBM adalah karena beban APBN yang tinggi akan subsidi ini, dimana nilainya mencapai 500 Triliun rupiah dari tahun 2009 hingga 2014 yang mana angkanya lebih besar dari anggaran kesehatan dan pembangunan untuk infrastrukur pada kurun waktu yang sama selama 5 tahun.

Jadi dari pada dibakar oleh mesin kendaraan lebih baik digunakan untuk investasi infrastruktur. Ibarat kita makan besok pagi kita sudah harus celengan di WC untuk dibuang sebagai BAB, namun jika kita gunakan untuk biaya anak sekolah akan lebih berkwalitaslah generasi kita mendatang sehingga investasi anak yang kita miliki bisa lebih kompetitif dihari nanti. Kalau bahasa keren nya subsidi konsumtif kita alihkan pada konsumsi produktif

Kedua, setelah kenaikan Rp. 2.000 bahan bakar minyak anggaran  subsidi bisa dihemat hingga Rp. 100 triliun pada tahun 2015 yang mana bisa di konversi untuk program kartu Indonesia Sehat, kartu indonesia pintar dan kartu keluarga sejahtera, kita tinggal kawal program ini benar-benar direalisasikan oleh Jokowi, karena prinsip kerja Jokowi adalah transparan dan partisipatif sehingga selalu bisa dinilai dan dikritik kapan saja untuk perbaikan kedepan.

Ketiga dengan selisih harga baru BBM yang hanya Rp. 1.500 sampai Rp. 2.500 per liter para penyeludup BBM bersubsidi yang beroperasi di perbatas RI dengan negara tetangga serta di laut lepas perbatasan indonesia dengan laut International akan sulit dilakukan. Karena biaya operasional yang mucul seperti biaya menyogok aparat terkait serta biaya lain-lainnya bisa mencapai lebih dari Rp. 1.000 per liter dan tentunya keuntungan buat para mafia migas ini tentunya tidak akan cukup belum lagi bila tertangkap oleh aparat yang berwenang bisa-bisa gulung tikar mereka. Jadi ruang gerak untuk para mafia dan penyeludup minyak sudah bisa dikurangi bahkan mungkin dihapus

Terakhir atau yang keempat. Naiknya BBM ini tetap saja rakyat membeli bensin sesuai kebutuhan mereka masing masing. Jika kekantor pakai motor cukup 2 liter per hari jadi hanya biaya yang sebelumnya Rp. 13.000 menjadi Rp. 17.000 per hari. Jika penghasilan sebulan UMK Rp. 2.200.000 untuk BBM habis 20% atau Rp. 440.000 dan sekarang meningkat 30% menjadi Rp. 600.000. Jika gaji belum naik makan titik keseimbangan baru akan terwujud dengan sendirinya

Titik keseimbangan baru sebagai pegawai dengan gaji UMK diatas akan menekan biaya lainnya misal biaya makan siang yang dianggarkan Rp. 15.000 per hari bisa dipangkas menjadi Rp. 10.000 perhari untuk menutupi kenaikan biaya Transportasi yang belum diikuti dengan kenaikan gaji/penghasilan.

Begitu juga dengan sopir angkot dengan menaikkan tarif angkot sepihak apa penghasilan akan meningkat ? tentu tidak karena pegawai dengan gaji UMK yang biasa menggunakan angkot akan mencari titik keseimbangan sendiri untuk beralih ke angkutan Trans jakarta yang tarif nya tidak naik atau membeli motor second untuk menghemat biaya transportasi kedepannya.

Begitu juga disisi sopir angkot, tarif yang dinaikkan sepihak 30% membuat jumlah penumpang menjadi turun karena calon penumpang mencari  titik keseimbangan mereka sendiri sementara sopir angkot harus bisa pula mencari titik keseimbangannya sendiri, bukan dengan cara demo mogok nasional yang membuat anak dan istri tidak makan dirumah sementara pemerintah tetap saja konsisten pada keputusan yang telah diambil.

langkah yang paling kongrit yang bisa dilakukan para sopir angkot adalah dengan oraganisasi angkutan darat yang mereka miliki bernegosiasi dengan pemerintah dan DPR untuk mencari solusi untuk masalah transportasi ini yang paling merasakan akibat paling awal dari kenaikan tarif BBM

Demikianlah cara mencari titik keseimbangan sendiri akibat kenaikan BBM dan semoga bermanfaat buat pembaca setia Opini Indonesia, bebas beropini namun tetap sopan. Salam sukses selalu. 

Share:

No comments:

Post a Comment

Semua perbedaan pendapat sangat dihargai di Blog Opini Indonesia, pastinya yang terbaik untuk membangun bangsa ini. Salam Blogger Indonesia

About Me


Bebas komen, unek-unek dan lainnya disini asal sopan gaes, kamipun segan @PutriBusana

Popular Posts

Recent Posts

Theme Support

Support this blogger template ? . Hubungi :
premiumbloggertemplates.com